Powered By Blogger

Jumat, 19 Juni 2009

TRADISI LISAN KABANTI: FUNGSI DAN PERANNYA

ABSTRAK
Tradisi lisan kaбanti merupakan salah satu bentuk puisi yang paling banyak berkembang dalam masyarakat Wakatobi dan Buton pada umumnya. Kaбanti lahir dan berkembang secara turun-temurun sebagai salah satu kesenian, maupun sebagai bagian dari berbagai aktivitas kehidupan masyarakat Wakatobi. Sehingga kaбanti merupakan rumah kebudayaan masyarakat Wakatobi. Di sisi yang lain, perkembangan berbagai kesenian modern, menyebabkan tradisi lisan kaбanti berada pada posisi yang mulai ditinggalkan oleh masyarakatnya. Hal ini disebabkan karena masyarakat Wakatobi dewasa ini tidak lagi memahami fungsi dan peran kaбanti sebagai penanda identitas dan rumah kebudayaannya.
Penelitian ini dilakukan dengan mengamati berbagai performansi kaбanti yang ada dalam masyarakat Wakatobi, yang dilengkapi dengan wawancara. Wawancara dilakukan dengan penyanyi kaбanti dan tokoh-tokoh masyarakat yang memahami adat dan budaya masyarakat Wakatobi. Data dari lapangan ditranskripsi dan terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia kemudian dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif untuk menguraikan fungsi dan peran kaбanti dalam masyarakat Wakatobi.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dalam masyarakat Wakatobi ditemukan beberapa fungsi dan peran kaбanti yaitu: a) berfungsi sebagai hiburan, b) alat untuk menyampaikan nasihat keagamaan; c) sebagai ingatan kolektif masyarakat tentang suatu peristiwa; d) sebagai sarana pendidikan bagi anak-anak dengan bahasa-bahasa yang bernilai tinggi; e) sebagai penghalus budi, penghalus rasa; f) sebagai sarana transfer budaya dari satu generasi ke generasi berikutnya; g) sebagai pembangkit semangat; h) sebagai alat untuk memelihara sejarah setempat; i) sebagai alat protes sosial, yaitu memprotes ketidakadilan di dalam masyarakat. Selanjutnya, peran kaбanti dalam masyarakat Wakatobi sebagai berikut, yaitu (1) sebagai pengantar tidur, (2) sarana pengungkapan perasaan muda-mudi (pobanti), (3) bagian acara adat (kadandio), (4) penenang orang sakit (бae-бae), dan (5) nyanyian kerja. Selain itu, ada juga kaбanti yang dinyanyikan sebagai pengantar tarian atau bagian dari tarian, misalnya kaбanti yang menjadi bagian dari performansi tari lariangi, performansi tari pajoge, dan performansi tari kenta-kenta.Kata kunci: tradisi lisan kaбanti, fungsi, peran, masyarakat Wakatobi
[1] Disampaikan dalam Seminar Internasional yang dilaksanakan Asosiasi Tradisi Lisan dan Pemerintah Kabupaten Wakatobi tanggal 1 sampai 3 Desember 2008
[2] Dosen FKIP Universitas Haluoleo dan Sekretaris ATL Provinsi Sulawesi Tenggara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar